Green Marketing -

GREEN MARKETING.

Dewasa ini negara-negara secara G to G maupun di berbagai negara secara G to B dan B to B terus mengkampanyekan dan membumikan konsep dan program green marketing. Hal ini sangat sejalan pula dengan konsep dan program green economy yang juga terus bergema di seluruh dunia.

Green marketing merupakan suatu strategi pemasaran atau marketing dengan menggunakan konsep ramah lingkungan. Penerapan green marketing tersebut mencakup proses awal produksi hingga pemasaran kepada konsumen. Sebagai contoh: StickFriends memiliki bisnis penjualan material bangunan.

Secara garis besar, tujuan green marketing adalah untuk memberikan manfaat kepada manusia dan lingkungan hidup. Namun selain itu, strategi ini juga memiliki tujuan lain yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan hidup, namun juga perusahaan.

Menurut Dahlstrom dalam Pongrante (2020), green marketing adalah pembelajaran dari keseluruhan kegiatan dan upaya untuk mengkonsumsi, memproduksi, mendistribusi, mempromosi, mengemas, dan mendapatkan kembali produk dalam cara yang sensitif ataupun responsif terhadap masalah lingkungan.

Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa green marketing memiliki tiga komponen utama yaitu eco label, eco brand, dan environmental advertisement. Ketiganya menjadi alat green branding yang mampu meningkatkan kesadaran terhadap fitur dan aspek produk yang ramah lingkungan.

Pride & Ferrel (1993) dalam Haryadi (2009), mengemukakan indikator variabel green marketing meliputi produk ramah lingkungan, harga premium, saluran distribusi ramah lingkungan, dan promosi ramah lingkungan.

Salah satu contoh sederhana penerapan green marketing yakni penggunaan kemasan mudah terurai pada air minum dalam kemasan merek tertentu. Produksi alat makan ramah lingkungan dengan bahan baku yang mudah terurai maupun dapat dipakai kembali (reuse). Kemudian contoh lain yaitu pengelolaan limbah produksi dan diolah menjadi senyawa kimia yang dapat terurai. (Red)