JAKARTA – Al Qur’an memuat banyak petunjuk, termasuk mengenai urusan kesehatan. Termasuk di antaranya menyebutkan buah Tin, Zaitun, dan Delima.

At-Tin adalah surah ke-95 dalam Al Qur’an Dalam surat ini, Allah SWT bersumpah : Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun (95:1).

Para ahli tafsir berbeda pendapat tentang maksud kata At-Tin dan Al-Zaitun.

Ahli tafsir Imam Al-Razi dalam kitab tafsirnya mengatakan: “Para ahli tafsir berkata: buah Tin dan Zaitun merupakan nama buah yang kaya akan manfaat. Maka wajib untuk menafsirinya secara dzahir. Dan, yang ditetapkan adalah bahwa Allah Ta’ala bersumpah dengan kedua buah ini karena kemanfaatan dan maslahat yang ada di dalamnya”. (Mafatih Al-Ghaib, hal 9).

Pendapat yang lain menjelaskan bahwa yang di maksud dari penyebutan “At-Tin dan Az-Zaitun” bukanlah buah yang masyhur di kalangan bangsa Arab, melainkan nama tempat di mana ia tumbuh.

Dari pendapat pertama, terjawablah pertanyaan mengapa Allah SWT bersumpah demi buah Tin dan buah Zaitun. Yakni adanya kemanfaatan dan kemaslahatan pada kedua buah tersebut. Lalu, seperti apakah manfaat dan maslahatnya? 

Dalam konteks kekinian, pertanyaan di atas bagi seorang ilmuwan yang berkecimpung dalam bidang nutrisi adalah suatu tantangan untuk mengungkap manfaat apa yang terkandung dalam kedua buah-buahan tersebut di atas.

Selanjutnya, Delima merupakan buah yang memiliki banyak keistimewaan. Delima dengan nama latin Punica granatum disebut tiga kali di dalam Al Qur’an, yakni pada surat Al An’am ayat 99 dan ayat 141, serta surat Ar Rahman ayat 68.

“…Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak, dan dari kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) Zaitun dan Delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya….” (surat Al An’am ayat 99).

“Dan, Dialah yang menjadikan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, Zaitun dan Delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya)…” (surat Al-An’am ayat 141).

“Di dalam kedua surga itu ada buah-buahan, Kurma dan Delima,” (surat Ar-Rahman ayat 68).

Dikutip dari berbagai sumber, Sabtu (22/7/2023), berikut manfaat buah Tin, Zaitun, dan Delima bagi kesehatan.

Manfaat Buah Tin, Zaitun, dan Delima bagi Kesehatan

Buah Tin atau Ara

Salah satu bagian Al Qur’an yakni dalam Surah At-Tin yang berarti buah Tin memiliki manfaat yang banyak bagi manusia.

Referensi buah Tin dalam ayat Al Qur’an berbicara tentang manfaat obat dari buah tersebut. Dalam tradisi Islam, apapun yang namanya digunakan untuk bersumpah oleh Allah memiliki keagungan atau kepentingan yang melekat padanya.

Sebelum gula menjadi populer seperti sekarang, buah Tin banyak digunakan sebagai pemanis alami.

Buah Tin atau buah Ara memiliki kandungan pektin, serat larut yang membantu menurunkan kadar kolesterol. Serat larut menghilangkan kadar trigliserida berlebih dan membantu menghilangkan trigliserida.

Buah ini memiliki sumber kalsium dan potasium yang baik. Kalsium dan potasium bermanfaat meningkatkan kepadatan tulang, yang pada gilirannya dapat mencegah kondisi seperti osteoporosis.

Tin adalah buah-buahan yang mengandung zat sejenis alkalin yang mampu menghilangkan keasaman pada tubuh. Zat-zat aktif yang terdapat dalam buah Tin adalah sejenis zat-zat pembersih yang bisa dipakai untuk mengobati luka luar dengan cara melumurinya.

Unsur yang terkandung dalam buah Tin adalah karbohidrat, protein, dan minyak. Buah Tin juga mengandung yodium, kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, belerang (fosfat), chlorin, serta asam malic dan nicotinic.

Hasil penelitian lebih lanjut menyebutkan bahwa buah Tin termasuk buah yang dapat merangsang pembentukan hemoglobin darah, cocok sebagai obat penyakit anemia. Di samping itu buah Tin juga mengandung kadar glukosa yang cukup tinggi

Buah Zaitun atau Olive

Zaitun disebutkan tujuh kali dalam Al Qur’an. Hal ini menunjukkan betapa penting buah tersebut dalam sejarah perkembangan Islam. Buah Zaitun tidak hanya memiliki nilai gizi, obat, dan kosmetik, tapi juga memenuhi fungsi agama sebagai tanda kebesaran Allah SWT.

Dalam Surat Al Mu’minun ayat 20, Al Qur’an memberitahu tentang buah-buahan yang harus dimakan dan berbicara tentang pohon Zaitun yang tumbuh di Gunung Sinai yang menyediakan minyak dan bumbu untuk dimakan.

Kolesterol darah tinggi dan tekanan darah keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Buah Zaitun memiliki kandungan asam oleat yang dikaitkan dengan peningkatan kesehatan jantung. Zat ini dapat mengatur kadar kolesterol dan melindungi kolesterol LDL (jahat) dari oksidasi.

Selain itu, beberapa penelitian mencatat bahwa buah Zaitun dan minyaknya dapat menurunkan tekanan darah.

Zaitun juga kaya akan antioksidan, yang bermanfaat untuk melawan peradangan hingga mengurangi pertumbuhan mikroorganisme.

Ilmu pengetahuan menyatakan bahwa pohon Zaitun merupakan pohon sebangsa kaya yang berumur panjang untuk masa yang lebih dari seratus tahun. Ia menghasilkan buah secara terus-menerus tanpa harus menguras tenaga manusia, sebagaimana ia akan selalu nampak hijau dan indah bila dipandang.

Berbagai penelitian ilmiah menyatakan bahwa buah Zaitun tergolong zat makanan yang bagus. Di dalamnya terdapat kadar protein yang besar, sebagaimana ia memiliki kadar garam yang mengandung kalsium, zat besi, dan fosfat. Ini merupakan zat-zat penting dan vital yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Apalagi Zaitun juga mengandung vitamin A dan B.

Dari buahnya dapat dikeluarkan minyak Zaitun yang sangat bermanfaat bagi sistem pencernaan dan sistem peredaran darah (jantung).

Minyak Zaitun secara keseluruhan mampu mengungguli segala jenis minyak nabati maupun hewani. Karena ia tidak akan mengakibatkan penyakit pada saluran darah atau urat nadi, seperti yang diakibatkan oleh jenis minyak lain.

Di samping itu, minyak Zaitun juga dipakai sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik dan sabun dengan kualitas tinggi, karena sifatnya yang mampu menghaluskan kulit.

Buah Delima

Dinukil dari buku Makanan Sehat dalam Al Qur’an: Kajian Tafsir bi al-Ilm dengan Pendekatan Tematik oleh Fairuzah Tsabit, Delima merupakan buah yang sangat mengagumkan. Delima mengandung empat bagian yang bisa dimanfaatkan manusia sebagai makanan dan obat yang menyembuhkan.

“Yaitu buah, kulit, akar, dan air perasannya. Akar, kulit dan daging buah Delima memiliki sifat dingin dan kering. Ketiganya merupakan bagian yang banyak dan mudah diperoleh,” tulis Fairuzah dalam bukunya yang diterbitkan oleh Pustaka Ilmu Yogyakarta.

Akar dan kulit Delima dapat digunakan sebagai ramuan dalam pengobatan penyakit cacing tambang dan cacing pita, obat batuk, dan diare. Sedangkan kulit buah dan daging yang mengandung tanin berfungsi mengecilkan pori-pori dan melindungi perut dari buang-buang air, karena mengandung astringen.

Kulit dan buah Delima dapat juga dimanfaatkan sebagai pelangsing badan. Kemudian, selain berfungsi sebagai minuman yang menyegarkan, air Delima juga digunakan sebagai obat yang menyembuhkan. Air Delima dapat menguatkan sendi-sendi yang lemas.

Air Delima mengandung asam sitrat dengan kadar sangat tinggi dibandingkan dengan jenis-jenis buah-buahan yang lainnya. Ketika terjadi pembakaran, sangat membantu mengurangi keasaman urine dan darah yang pada gilirannya dapat mencegah penyakit encok atau sengal pada tubuh.

Perasan buah Delima ini juga mengandung kadar gula yang cukup, untuk mempermudah pembakaran dan menghasilkan energi.

Itulah misteri tentang buah Tin, Zaitun, dan Delima sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam Al Qur’an.

Bahkan manfaat buah Tin, Zaitun, dan Delima bagi kesehatan sangat banyak sekali. Telah dijelaskan pula di atas mengenai manfaat dari ketiga buah Surgawi tersebut.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca. (Red)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *