JAKARTA – Aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan, Sumarsih mengangkat kartu merah dalam aksi teatrikal Kamisan ke-805 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Aksi tersebut menyoroti tentang isu praktik kotor yang terjadi dalam kontestasi Pemilu 2024 yang melemahkan demokrasi di Indonesia melalui manipulasi hukum dan penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi hingga pembungkaman kritik.

Aksi Kamisan kali ini menyinggung soal penyelenggaraan Pemilu 2024. Sumarsih, ibu dari korban Tragedi Semanggi I, membacakan surat terbuka berjudul ‘Hentikan Pengkhianatan terhadap Demokrasi dan Agenda Reformasi’.

Melalui surat itu, Sumarsih menyinggung soal kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count. Ia mengatakan masyarakat sipil mengecam praktik kotor dalam kontestasi Pemilu 2024.

“Kami mengecam praktik kotor yang menyelimuti kontestasi Pemilu 2024 yang membuktikan upaya rezim untuk melemahkan demokrasi melalui manipulasi hukum, penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi hingga pembungkaman kritik,” kata Sumarsih. (Red)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *