JAKARTA – Menyongsong Pemilu 2024, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir berpesan sekaligus mengingatkan bahwa pemilu bukan semata pesta meriah tanpa makna demokrasi yang utuh.

Lebih-lebih jika Pemilu 2024 disertai dengan demokrasi yang tidak adil, politik uang dan politik transaksional, tentu akan mencederai pemilu itu sendiri. Oleh karena itu, dia mengingatkan kepada peserta kontestasi pemilu tentang penting mandat – amanat konstitusi.

“Yakni bagaimana melindungi bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia ini harus diwujudkan dan harus menjadi kewajiban konstitusional seluruh pemimpin pemerintahan,” ungkapnya di hadapan awak media setelah meresmikan Hafshah Tower RS PKU Muhammadiyah Wonosobo, seperti dilansir dari laman resmi Muhammadiyah, Jumat (21/7/2023).

Selain itu, kontestan Pemilu 2024 perlu memikirkan Indonesia Emas 2045. Sebab bangsa ini perlu menyiapkan generasi yang memiliki jati diri. Menuju Indonesia Emas 2024, tidak harus membebek kepada pandangan besar atau arus dunia. Tetapi memiliki kekuatan dari dalam yang merupakan aktualisasi dari visi para pemimpin bangsa.

Terkait dengan peran Muhammadiyah menyongsong masa depan Indonesia, Muhammadiyah tidak berpangku tangan. Melalui bidang kesehatan, Muhammadiyah memiliki 126 rumah sakit yang siap digunakan untuk membangun kesehatan dan mencetak generasi masa depan yang unggul.

“Kita masih banyak problem dalam kehidupan kebangsaan di bidang kesehatan, ada masalah stunting, ada masalah dimana akibat dari kemiskinan dan berbagai aspek sumber daya kita masih tertinggal termasuk kualitas kecerdasan orang Indonesia maka aspek kesehatan itu menjadi sangat penting untuk diperhatikan,” kata Haedar.

Kehadiran berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) merupakan aksi dan kontribusi nyata yang dilakukan Muhammadiyah untuk membangun bangsa dan negara. Kontribusi tersebut melalui menyehatkan, mencerdaskan, termasuk memberikan pelayanan sosial untuk bangsa Indonesia.

“Kita ingin Indonesia kedepan menyambut Indonesia emas bukan lewat banyak retorika atau teori-teori yang besar-besar tanpa langkah-langkah nyata. Indonesia emas harus menjadi visi kita bersama termasuk di bidang kesehatan,” tutur Haedar.

Haedar percaya bahwa nasib bangsa dan negara Indonesia ke depan yang lebih baik ditentukan oleh dirinya sendiri. Maka bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, keagamaan, dan ekonomi bangsa Indonesia harus diperbaiki dari dalam.

Dalam urusan kemandirian ekonomi, imbuhnya, bukan berarti anti asing. Sebab pada prinsipnya, bangsa ini terbuka dengan investasi asing, bantuan dan relasi dengan berbagai negara. Akan tetapi kuncinya bahwa bangsa ini harus mandiri dan berdikari, karena di situlah pentingnya membangun sumber daya manusia yang sehat rohani dan jasmani. (Red)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *