Membangun Kebiasaan Sejak Dini -

TANGERANG – Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa kebiasaan adalah sesuatu yang biasa dikerjakan.

Menurut Witherington kebiasaan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis.

Membangun kebiasaan memang agak sulit. Namun kalau dilakukan dari hal-hal yang terkecil maka akan mampu melakukan yang besar. Begitu pula ketika orang pertama kali bangun malam untuk melaksanakan sholat tahajud mungkin akan sulit. Akan tetapi kalau bangun malam atau sholat tahajud dilakukan secara rutin maka akan menjadi satu kebiasaan.

MI Al-Ikhlas Cipadu melakukan pembiasaan siswa-siswi dengan melakukan sholat duha, membaca asmaul husna, dan membaca Al Qur’an. Dengan melakukan kegiatan ini kelak akan menjadi satu rutinitas dalam kehidupan sehari-hari.

Mulyadi Zarly, S.Pd, Kepala MI Al-Ikhlas mengatakan MI Al-Ikhlas sebagai Lembaga pendidikan Islam harus fokus dan konsen terhadap ibadah baik yang wajib maupun sunah.

“Di sini kami memiliki tugas pokok yaitu menanamkan dengan melaksanakan kegiatan ibadah dan akhlak menjadi satu kebiasaan. Kegiatan ini dilakukan setiap hari agar kelak anak akan rindu apabila tidak melaksanakan,”ujarnya, Minggu (7/8/2022).

Dengan demikian lanjut Mulyadi, anak memiliki fondasi yang kuat. Hal itu selaras dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.”

Nabi Muhammad SAW juga mendorong kebaikan menjadi kebiasaan. Sedangkan kebiasaan adalah sesuatu yang dilakukan secara teratur. Dalam hal ini, seseorang bisa mengerjakan perbuatan baik seperti mulai membaca Al Quran setelah sholat atau selama istirahat’. Sehingga kebiasaan baik itu akan terbentuk. Begitu pula dengan perbuatan baik lain yang tentunya jika berhasil, maka akan mengubah diri sendiri secara konsisten. (yat)