BANJARNEGARA – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat PP Muhammadiyah dukung kedaulatan pangan petani singkong melalui peresmian rumah produksi, co-working space dan produk olahan mocaf di Kabupaten Banjarnegara, Kamis (29/9/2022). Peresmian dilakukan secara langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Ia mengatakan, Muhammadiyah di abad kedua ini sedang mengerakkan roda ekonomi sebagai pilar keempat hasil dari Muktamar ke-47 Makassar. Ketika bidang pendidikan, kesehatan dan sosial telah berkembang dan terus meluas, maka kini waktunya menggelindingkan bidang ekonomi. Baik ekonomi konglomerasi maupun ekonomi kerakyatan, yang keduanya bermuara pada kesejahteraan rakyat luas.
“Muhammadiyah akan terus menggelindingkan pilar ekonomi, sebab selama ini kesehatan, pendidikan dan sosial sudah sangat maju. Maka waktunya ekonomi digerakkan oleh Muhammadiyah, baik yang berbentuk konglomerasi maupun berbasis masyarakat akar rumput,” ujarnya yang dikutip dari situs resmi Muhammadiyah.
Haedar pada kesempatan ini juga mendorong pemerintah untuk mendukung kemajuan bidang pertanian dan ekonomi kerakyatan harus memiliki kebijakan progresif. Menurutnya, saat ini sudah bukan waktunya mengambil kebijakan-kebijakan populis, tetapi harus serius membenahi kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan progresif.
Sementara itu, Ketua MPM PP Muhammadiyah M Nurul Yamien menyoroti tentang keterpurusan generasi petani. Pasalnya, saat ini petani didominasi oleh petani yang berusia lanjut. Padahal keberadaan petani usia produktif merupakan salah satu faktor menuju kedaulatan pangan.
Dalam mengusahakan kedaulatan pangan, MPM melakukan beberapa gerakan seperti penguatan kelembagaan dan proses on farm. Yamien menjelaskan bahwa dalam penguatan kelembagaan MPM menginisiasi Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM), yang didominasi keanggotaannya oleh kelompok muda. Di sela acara ini juga dilakukan pengukuhan JATAM Kabupaten Banjarnegara.
Yamien menambah, bahwa kedaulatan pangan akan dicapai jika semua elemen rakyat memiliki keberpihakan terhadap produk-produk pertanian lokal, selain itu juga harus didukung melalui kebijakan yang juga berpihak pada petani lokal. Lebih-lebih petani dengan skala produksi kecil.
“Rumah Mocaf dan MPM terbuka dalam menjalani kerjasama kolaborasi dengan semua pihak,” tuturnya.
Diharapkan melalui kolaborasi yang dibangun dapat mempercepat kepada kedaulatan pangan untuk Indonesia, dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.
Yamien pada kesempatan ini berterima kasih kepada Kemenkop UKM yang berkolaborasi dengan MPM, serta kepada Universitas Muhammadiyah Purwokerto UMP yang mendampingi petani dari sisi science.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Banjarnegara, Endarto dalam sambutan mewakili Bupati mengapresiasi usaha yang dilakukan Muhammadiyah bagi peningkatan kesejahteraan petani, khususnya petani singkong di Banjarnegara.
Menurutnya, pendampingan yang diberikan oleh Muhammadiyah melalui MPM tidak hanya secara simbolis, tapi benar dilakukan secara berkesinambungan. Bukan hanya proses in dan on farm, tetapi juga out farm. Di mana Muhammadiyah di Banjarnegara juga mendampingi UMKM lokal untuk bersaing di pasar lokal, nasional, tapi juga internasional.
Pada agenda ini, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir didampingi Ketua PWM Jateng, Tafsir, Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamien, Sekdakab Banjarnegara, Endarto, dan jajaran forkopimda juga menyempatkan meninjau bakal lahan untuk Pusat Studi Singkong yang berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), dan Indonesia Power. (Red)
- PBB Tegaskan Israel Harus Segera Angkat Kaki dari Palestina - September 19, 2024
- Tiga Calon Rektor Universitas Indonesia Periode 2024-2029 - September 18, 2024
- Betulkah Habbatus Sauda Obat Segala Penyakit? - September 18, 2024