JAKARTA – Keganasan pasukan Israel terus menjadi-jadi. Israel melancarkan serangan udara ke sekolah Al-Fakhoora yang berada di Jalur Gaza. Sekolah tersebut menampung warga Palestina dari kamp pengungsi Jabalia.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qudra mengatakan setidaknya 15 orang tewas dalam serangan tersebut. Sedangkan 55 orang lainnya mengalami luka-luka.

Selain itu juga Israel juga menjatuhkan bom ke Universitas Al Azhar di Gaza.

Mencermati serangan-serangan yang dilakukan oleh kaum zionis ke Palestina, berbagai protes di belahan dunia terus menggema. Bahkan, mereka menyerukan agar Palestina segera merdeka.

Di Indonesia jutaan manusia tumpah ruah mengikuti Aksi Bela Palestina di Monas, Jakarta, Minggu (5/11/2023). Dalam aksi yang diprakarsai oleh M. Din Syamsudin itu, para peserta aksi dan tokoh-tokoh yang hadir sepakat untuk mendukung Palestina harus segera merdeka, bebas dari penjajahan zionis Israel.

Di Amerika Setikat, warga negeri Paman Sam itu mengutuk tindakan yang dilakukan oleh Israel. Bahkan, ratusan seleberitis dunia dan pada advokat di negara itu menuntut Presiden Amerika Setikat Joe Biden untuk segera bertindak mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina.

Sementara itu puluhan ribu warga kembali berunjuk rasa besar-besaran memenuhi jalan dan berkumpul di Trafalgar Square London pada Sabtu untuk memprotes Israel dan menyerukan gencatan senjata segera dalam konflik mematikan itu.

Sambil mengibarkan bendera Palestina, keramaian tersebut meneriakkan slogan pro Palestina termasuk “Dari Sungai hingga laut, Palestina akan bebas.” (“From the river to the sea, Palestine will be free.”)

Dalam aksi demo itu, para pengunjuk rasa meneriakkan nama dan mengkritik dukungan Perdana Menteri Rishi Sunak dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden terhadap Israel.

Turki akan melakukan segala cara untuk membawa pelanggaran HAM dan kejahatan perang yang dilakukan Israel ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC), kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Erdogan mengatakan bahwa Netanyahu bukan lagi seseorang yang dapat diajak bicara. Karena itu, Turki telah memutus hubungannya dengan PM Israel itu.

Erdogan mengeluarkan pernyataan itu di hadapan para wartawan di dalam pesawat kepresidenan sepulang dari Kazakhstan, setelah menghadiri pertemuan puncak Organisasi Negara-Negara Turki.

Dia mengatakan Netanyahu telah kehilangan dukungan dari rakyat Israel. Menurutnya, perdana menteri Israel itu ingin menggalang dukungan untuk melanjutkan serangan terhadap Palestina dengan menggunakan retorika agama.

“Saya telah mengatakan sesuatu dalam pidato saya dalam aksi mendukung Palestina. Saya mengumumkan bahwa kami akan mendukung inisiatif yang akan membawa pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang Israel ke Mahkamah Pidana Internasional,” ujarnya.

“Otoritas-otoritas terkait kami, terutama kementerian luar negeri, akan melaksanakan pekerjaan ini,” lanjutnya. (Red)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *