JAKARTA – Dalam upaya menindaklanjuti pertemuan antara Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Menkominfo RI) Johnny G Plate dengan Meta pada acara Mobile World Congress (MWC) pada Maret 2022 lalu, delegasi Indonesia yang diwakili oleh Mulyadi (Kominfo), dan Bayu Hari Saktiawan (KBRI Madrid), Lia Yuldinawati (Telkom University) kembali menyelenggarakan pertemuan dengan Meta pada Kamis (27/10), di Madrid, Spanyol.

Pertemuan ini diselenggarakan untuk menyelaraskan program kerjasama sekaligus membahas persiapan terkait peluncuran program kolaborasi metaverse antara komunitas digital di Indonesia dengan industri. Hasil dari pertemuan ini, Telkom University terpilih sebagai Metaverse Research & Experience Center di Indonesia dan menjadi koordinator program kolaborasi kerjasama komunitas.

Mulyadi, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) menyampaikan bahwa dengan adanya Metaverse Research and Experience Center di Indonesia dapat mendukung program transformasi digital nasional dan membawa banyak manfaat untuk masyarakat Indonesia.

“Kami yakin kerjasama ini akan kuat, karena banyak pihak yang terlibat. Semoga kerjasama ini dapat mendukung program Transformasi Digital Nasional dengan memenuhi kebutuhan masyarakat, membawa manfaat bagi masyarakat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membawa lebih banyak manfaat lainnya,” ujar Mulyadi yang dikutip dari situs resmi Telkom University, Rabu (2/11/2022).

Sementara itu, Bayu Hari Saktiawan, Minister Economic Counselor KBRI untuk Madrid sebagai perwakilan Kementerian Luar Negeri juga turut hadir dan mendukung kegiatan metaverse kolaborasi ini.

Sedangkan Lia Yuldinawati, Direktur Kerjasama Strategis dan Kantor Urusan Internasional Telkom University, mengungkapkan bahwa diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak dalam membangun ekosistem metaverse di Indonesia.

“Kami (Telkom University) siap untuk menjadi bagian dalam pengembangan metaverse di Indonesia, namun dalam membangun Metaverse membutuhkan kolaborasi antar pemangku kepentingan, itulah semangat yang coba kami hadirkan di sini dengan membangun program kemitraan dan kolaborasi di Indonesia yang merupakan program kolaborasi tingkat nasional pertama di dunia. Kami ingin proaktif dalam membangun ekosistem metaverse di Indonesia,” katanya.

Selain itu, Eran Tal, Director, Infrastuctur & Technology Ecosystem Meta, menyampaikan apresiasinya dan kesediaannya untuk terus mendukung dalam program ini.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini dan akan mendukung secara penuh seluruh program yang akan dilakukan serta akan terus berkolaborasi kedepannya,” ungkapnya.

Dalam kesempatan terpisah, Dan Rabinovitsj, Vice President, Meta Connectivity menyampaikan hal yang sama terkait dukungannya terhadap program kolaborasi metaverse ini.

Ada empat usulan kegiatan workstream yang telah dicita-citakan oleh komunitas digital di Indonesia, antara lain pengukuran jaringan atau Network Baselining dalam kesiapan infrastruktur nasional terhadap metaverse, membangun dan menguji solusi jaringan yang siap terhadap Metaverse atau Metaverse Ready Network, use case & aplikasi Metaverse, dan dukungan ekosistem Metaverse. Nantinya hasil dari metaverse workstream tersebut memiliki potensi untuk diimplementasikan dalam pembangunan transformasi digital Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia. (Red)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *