KEBERHASILAN dan kesuksesan seorang murid/pelajar/siswa/mahasiswa tidak lepas dari etika atau adab terhadap seorang guru. Kunci kesuksesan seorang pelajar adalah keberkahan dari seorang guru. Keberkahan ini yang sudah banyak tidak diperhatikan oleh seorang pelajar dalam menuntut ilmu. Padahal keberkahan dan manfaat ini   yang  menjadikan seseorang sukses dunia akhirat.

Para ulama terdahulu sangat konsisten dan sangat memperhatikan etika terhadap guru. Sehingga ulama-ulama terdahulu menghasilkan karya yang sangat bermanfaat bagi umat.

Ada sebuah riwayat dari Ibnu Al Mubarok yang menjelaskan : pentingnya adab dari pada ilmu. “Kita lebih membutuhkan adab meskipun sedikit dibandingkan ilmu (meskipun banyak).”

Ada beberapa adab pelajar terhadap guru yang dinukil dari kitab klasik populer yaitu kitab ta’lim muta’allim thariq at Ta’allum. Kitab tersebut merupakan karya ulama Syekh Imam  Burhanuddin Ibrahim Al Zarnuji.

Adab seorang murid terhadap guru sebagai berikut:

1. Ucapkan salam dan cium tangan

Ketika seorang pelajar menemui seorang guru baik di lingkungan belajar atau di luar belajar  hendaknya seorang pelajar mengucapkan salam dan mencium tangan sang guru. Hal ini dapat membuktikan bahwa ucapan salam dan mencium tangan seorang guru dapat meningkatkan  ikatan batin sangat dalam antara guru dan pelajar.

2. Tidak duduk di tempat duduk guru

Ketika sang guru menempati tempat duduk hendaknya seorang pelajar tidak duduk di tempat guru yang kosong. Walaupun hanya bercanda atau bersandar di tempat guru. Banyak para pelajar yang tidak memperhatikan hal ini yang bisa menyebabkan hilangnya keberkahan dalam belajar.

3. Tidak memotong atau menyela pembicaraan guru

Hal ini sering terjadi pada saat ini di mana seorang pelajar sering memotong penjelasan guru. Sehingga guru merasa terganggu atas selaan seorang pelajar yang menjadikan konsentrasi guru dalam menjelaskan merasa terganggu dan terputus penjelasannya. Kecuali jika guru mempersilakan pelajar untuk bertanya atau berdiskusi maka pelajar harus memanfaatkan waktu yang disediakan oleh guru

4. Tidak berjalan di depan guru

Salah satu cara menghormati dan menghargai yaitu tidak berjalan di depan guru dan tidak layak seorang pelajar mendahului guru dalam berjalan baik berjalan kaki maupun berkendara. Hendaklah sabar dalam berjalan di belakang seorang guru. Apabila tergesa-gesa mohon izin kepada guru yang ada di depannya.

5. Sabar menunggu

Seorang pelajar hendaknya sabar menunggu guru dalam belajar atau menunggu bertamu (silaturahim) kepada guru. Hendaklah seorang pelajar sabar menunggu seorang guru baik sabar menunggu disambut dalam bertamu kepada guru atau menunggu penjelasan dari seorang guru. Seorang pelajar  tidak memaksakan kehendaknya kepada seorang guru untukmu untuk melayani dalam bertamu atau belajar. Hendaknya seorang pelajar sabar menunggu guru dalam segala hal. Semoga bermanfaat. (Abdulloh)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *