
DEPOK – Dewan Dakwah Kota Depok menghadirkan sebuah acara bersejarah dengan menyelenggarakan pelatihan da’i dan khatib yang bertemakan “Mendidik dan Membangun Masa Depan Ummat”.
Rangkaian acara berlangsung dengan semarak mulai Sabtu hingga Minggu, 14-15 Sya’ban 1445H/24-25 Februari 2024, di mana menjadi magnet bagi para penceramah dan khatib di wilayah tersebut. Tempat yang dipilih yaitu Masjid Ulil Albab di Perumahan Politeknik, Beji Timur, memberikan atmosfer yang tenang dan mendukung proses pembelajaran.
Ketua Dewan Dakwah Depok Ustadz Hasan Basri Siahaan mengatakan, Indonesia saat ini masih sangat membutuhkan sentuhan dakwah para da’i-da’i yang profesional dan berdedikasi tinggi sesuai manhaj Islam. “Dakwah berjamaah sangat efektif dibandingkan dengan dakwah secara personal (dakwah munfarid),” ujarnya.
Pada hari pertama peserta pelatihan diperkaya dengan materi yang tidak hanya menantang intelektualitas mereka tetapi juga memperkuat dasar keilmuan sebagai da’i. Gerakan masyarakat melawan kemungkaran menjadi pokok bahasan pertama, membangkitkan semangat partisipatif dalam membersihkan masyarakat dari perilaku yang merugikan. Urgensi tahsin dan tajwid bagi da’i menjadi bahan pelajaran yang mendalam, memberikan dasar keterampilan dalam menyampaikan pesan dengan jelas dan bermakna. Sesi terakhir mengangkat isu perang pemikiran di era digital, menantang peserta untuk menyusun strategi dakwah yang relevan dengan perubahan zaman.
Pada hari kedua, pelatihan melibatkan pemateri berkompeten dalam bidang psikologi dakwah, fiqhud dakwah serta retorika da’i dan khatib. Peserta diajak merenung dalam dimensi psikologis dakwah, memahami kerangka hukum dalam konteks dakwah serta memperkaya keterampilan berbicara melalui retorika yang efektif.
Dewan Dakwah Kota Depok dengan bijak menyusun agenda pelatihan untuk memberikan pemahaman yang holistik. Tidak hanya terbatas pada aspek teoritis tetapi juga melibatkan dimensi praktis yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sekretaris Dewan Dakwah Kota Depok Rahmat Noval, MT memberikan dimensi motivasional kepada para peserta. Harapannya agar ilmu yang diperoleh segera diaplikasikan dalam berdakwah, memberikan sentuhan positif serta mendalam dalam pembangunan spiritual dan moral masyarakat. Semangat untuk membangun masa depan ummat menjadi pendorong utama agar peserta tidak hanya menjadi penikmat ilmu, tetapi juga pelaku dakwah yang produktif.
Pilihan tempat di Masjid Ulil Albab, yang terletak di Perumahan Politeknik, Beji Timur, tak hanya sekadar kebetulan. Keberadaan masjid sebagai pusat pembelajaran menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran intensif. Proses pembelajaran yang tak terbatas pada ruang fisik semata, tetapi juga memperhatikan suasana dan spritualitas, memberikan dimensi unik dalam pelatihan ini.
Keseluruhan acara mencerminkan langkah nyata dari Dewan Dakwah Kota Depok dalam membangun jaringan da’i dan khatib yang berkualitas. Penguatan ini menjadi fondasi yang kuat untuk mendukung upaya mendidik dan membangun masa depan ummat secara holistik. Keberhasilan pelatihan ini tidak hanya terukur dari banyaknya ilmu yang diperoleh peserta, tetapi lebih dari itu, dampak positif yang mampu dihasilkan ketika ilmu tersebut diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari serta menyinari masyarakat dengan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran.
Pada sesi terakhir, Dewan Syuro Ustadz Imam Jadi S, mengemukakan, capeknya ibadah dan ketaatan akan hilang di mana yang tinggal pahalanya. Kenikmatan kemaksiatan akan hilang yang tinggal dosa dan ancaman.
“Dakwah itu nikmat maka mereka yang tidak suka dengan dakwah Islam akan mengambilnya walaupun dengan pedang. Jangan berikan yang sisa untuk dakwah,” ungkapnya. (Hamdi Mahmud)