
JAKARTA – Elektabilitas Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar terus menunjukkan tren kenaikan bahkan kini melampaui tingkat keterpilihan Ganjar Pranowo-Mahfud MD seperti terekam dalam temuan terbaru sejumlah lembaga survei seperti Indonesia Political Opinion (IPO) dan Litbang Kompas.
Menurut Direktur Sekolah Pendidikan Politik Bina Insan Mulia, Ubaydillah Anwar, kenaikan elektabilitas AMIN ini menunjukkan masyarakat mulai mendukung gagasan perubahan yang mereka usung.
“Langkah-langkah yang dilakukan oleh pasangan AMIN dalam memahamkan masyarakat terutama agenda perubahannya yang sangat riil itu mendapat sambutan yang sangat positif,” jelasnya dalam talkshow Jungkir Balik Survei: Amin Melesat, Ganjar Turun, Prabowo Stagnan? live di kanal YouTube Padasuka TV, Senin (11/12/2023).
Dia mengaku masyarakat kalau ditanya secara umum terkait kinerja pemerintah saat ini mayoritas akan menjawab puas. Namun ketika ditanya persoalan-persoalan yang langsung dihadapi sehari-hari, seperti harga sembako, akses terhadap kesehatan, biaya pendidikan, semua akan mengharapkan adanya perubahan.
“Terbukti belum lama ini di kalangan Laskar Santri dan Santriwati misalnya, merespons dengan menyumbangkan sampai 100 mobil (untuk operasional kampanye AMIN). Itu kan respons. Ini baru sadar bahwa agenda yang dibawa oleh pasangan AMIN nih sangat pro terhadap perubahan yang mereka inginkan,” sambungnya.
Tren kenaikan elektabilitas ini juga tidak lepas dari dukungan dari kelas menengah. Misalnya orang semacam wartawan senior Goenawan Mohamad dan politikus senior Eros Djarot, yang merupakan pendukung Jokowi tapi belakangan mengkritik langkah-langkah Presiden tersebut terkait pilpres, ini sangat banyak.
Menurut Ubaydillah, mereka ini berpotensi mengarahkan dukungan kepada pasangan AMIN.
“Ini belum ditambah ketika pembicaraan pasangan AMIN menyentuh ke persoalan-persoalan yang sifatnya high context, misalnya ketidakadilan, negosiasi internasional dan seterusnya. Dengan kehadiran Mas Anies lebih mampu untuk menjawab. Kira-kira begitu persepsi masyarakat yang bisa dibaca kenapa pasangan ini (elektabilitasnya) dinamis dan progresif,” sambungnya.
Meski demikian, dia juga memberikan evaluasi. Menurutnya, kampanye pasangan AMIN belum optimal untuk menyentuh kaum muda yang merupakan ceruk terbesar pemilih pada Pilpres 2024 ini.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, berdasarkan temuan IPO yang dirilis pada 20 November 2023 lalu elektabilitas pasangan AMIN menyodok ke urutan kedua dengan elektabilitas 34,1 persen mengungguli Ganjar-Mahfud 27,1 persen. Posisi pertama masih diduduki Prabowo-Gibran dengan 36,2 persen. Belum menentukan pilihan 2,6 persen.
Sementara temuan Litbang Kompas yang dirilis hari ini pasangan Prabowo-Gibran di urutan pertama dengan elektabilitas 39,3 persen suara, menyusul Anies-Muhaimin 16,7 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 15,3 persen. Pemilih yang masih bimbang (undecided voters) mencapai 28,7 persen. (Red)