GAZA – Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza telah mencapai 40.099 orang, menurut otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza pada Minggu (18/8/2024).
Selama 24 jam terakhir, militer Israel menewaskan 25 orang dan melukai 72 lainnya, sehingga jumlah korban tewas menjadi 40.099 orang dan korban luka-luka mencapai 92.609 sejak konflik Palestina-Israel pecah pada Oktober 2023, ungkap otoritas kesehatan tersebut dalam pernyataan pers.
Banyak korban jiwa yang masih terkubur di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan, yang berada di luar jangkauan para staf medis dan kru pertahanan sipil, tambahnya.
Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Hamas di Jalur Gaza untuk membalas serangan Hamas di perbatasan Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang sementara sekitar 250 orang lainnya disandera.
Sementara itu, jumlah pekerja kemanusiaan yang tewas dalam konflik bersenjata pada 2023 meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, menurut organisasi-organisasi kemanusiaan internasional di PBB.
Dalam surat bersama yang ditujukan kepada para kepala negara di dunia pada Senin, mereka mengatakan peningkatan itu terjadi akibat adanya kekebalan hukum terhadap pelanggaran hak asasi manusia di dunia.
Pada 2023, puluhan ribu warga sipil tewas atau terluka dalam konflik bersenjata dan jumlah kematian di kalangan pekerja kemanusiaan meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
“Pada 2024, jumlah korban yang tewas, cedera, ditahan, dan diculik sudah sangat mengkhawatirkan,” bunyi surat tersebut.
Organisasi-organisasi kemanusiaan itu juga meminta semua pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata dan semua negara untuk mematuhi kewajiban, menghormati hukum perang, dan meminimalkan penderitaan manusia.
“Seharusnya kita tidak menunggu momen tahunan seperti Hari Kemanusiaan Sedunia untuk mengingatkan semua pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata, dan semua negara, tentang kewajiban mereka di bawah hukum humaniter internasional,” kata mereka.
Mereka menambahkan bahwa kepatuhan terhadap hukum kemanusiaan itu harus dilakukan terus menerus karena hal itu “tidak bisa dirundingkan dan dikecualikan.”
Jumlah staf PBB yang tewas dalam konflik di Jalur Gaza mencapai lebih dari 200 orang. Angka itu menjadi yang tertinggi sejak organisasi dunia itu dibentuk pada 1945.
Hari Kemanusiaan Sedunia, yang diperingati setiap 19 Agustus, adalah momen untuk merayakan dan menghargai kontribusi luar biasa para pekerja kemanusiaan, serta untuk memperkuat komitmen terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan universal. (Red)
Sumber: Antara, Sputnik
- Tiga Calon Rektor Universitas Indonesia Periode 2024-2029 - September 18, 2024
- Betulkah Habbatus Sauda Obat Segala Penyakit? - September 18, 2024
- Majelis Umum PBB akan Segera Putuskan Penarikan Pasukan Israel dari Seluruh Palestina - September 18, 2024