GAZA, PALESTINA – Hingga Jumat (16/8/2024), otoritas kesehatan Gaza mendata jumlah korban jiwa warga Palestina akibat serangan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza telah mencapai 40.005 orang. Sementara sebanyak 92.401 orang warga Gaza terluka sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober 2023.

Terbaru, sebanyak empat warga Palestina tewas dan beberapa lainnya, termasuk anak-anak, terluka hari Jumat dalam serangkaian serangan udara Israel yang menargetkan rumah-rumah dan perkumpulan warga sipil di seluruh Jalur Gaza.

Sumber medis di Rumah Sakit Al-Awda di Gaza melaporkan bahwa dua orang meninggal dunia dan beberapa orang terluka setelah serangan Israel terhadap sebuah rumah di daerah Mufti, sebelah utara kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.

Para saksi juga mengonfirmasi kematian seorang warga Palestina dan cedera pada seorang lainnya dalam serangan Israel di sebelah barat Rafah di Gaza selatan.

Dalam insiden terpisah, seorang warga Palestina tewas, dan yang lainnya terluka selama serangan terhadap perkumpulan warga sipil di daerah Zawaida di Gaza tengah. Artileri Israel juga menembaki rumah-rumah warga Palestina di bagian timur kamp pengungsi Al-Bureij.

Operasi militer yang sedang berlangsung oleh tentara Israel di Rafah mencakup pembongkaran blok-blok pemukiman di lingkungan Tel al-Sultan dengan ledakan dan asap dilaporkan terjadi di daerah tersebut.

Serangan terbaru Israel tersebut terjadi di tengah negosiasi gencatan senjata penting di Doha, Qatar yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas.

Hamas menolak untuk berpartisipasi dalam perundingan tersebut dan menuntut agar Tel Aviv mematuhi perjanjian yang dibuat pada Juli yang awalnya diterima oleh Hamas dan didukung oleh Presiden AS Joe Biden, menurut media Israel.

Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional atas serangannya yang terus berlanjut di Gaza yang telah berlangsung sejak Oktober setelah serangan oleh Hamas.

Lebih dari 40.000 warga Palestina telah tewas dalam konflik tersebut. Saat perang memasuki bulan kesepuluh, Gaza masih mengalami kehancuran dengan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkan penghentian segera operasi militernya di Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum wilayah itu diserbu pada 6 Mei. (Red)

Sumber: XINHUA, Antara, Anadolu-OANA

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *