JAKARTA – Lebih dari 10 ribu warga sipil Ukraina dilaporkan tewas sejak Rusia menginvasi negara tetangganya itu pada Februari 2022 lalu.

Kepala Departemen Kejahatan Perang di Kantor Kejaksaan Agung Ukraina, Yuriy Belousov, mengatakan total 10.749 nyawa melayang dan 15.599 orang terluka akibat invasi itu.

Namun, Belousov mengatakan angka ini masih akan bertambah. Ia menegaskan ketika Ukraina berhasil merebut kembali wilayah-wilayah yang dikuasai Rusia, data kematian akan “bertambah sangat banyak.”

“Saya rasa di Mariupol saja akan ada puluhan ribu kematian,” ujar Belousov, seperti dikutip CNN.

Menurut Belousov, yang dilansir dari cnnindonesia.com, Kamis (3/8/2023), angka yang dihimpun oleh Kejaksaan Agung in sama dengan organisasi-organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pada 7 Juli lalu, PBB melaporkan kematian akibat perang di Ukraina mencapai “lebih dari 9 ribu warga sipil, termasuk 500 anak-anak.”

Meski demikian, PBB menegaskan bahwa angka tersebut diperkirakan lebih tinggi.

Lebih jauh, Belousov juga mengumumkan timnya mencatat 98 ribu kasus kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Rusia di Ukraina selama invasi tersebut.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga diduga terlibat kejahatan perang dan sudah menjadi target Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

ICC pun sudah merilis surat perintah penangkapan Putin. Menurut ICC, Putin terlibat kejahatan perang karena mendeportasi secara ilegal anak-anak dari Ukraina ke Rusia. (Red)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *