JAKARTA – UNICEF membeberkan data yang cukup mencengangkan. Lebih dari 2.300 anak telah meninggal dan lebih dari 5.300 lainnya mengalami luka-luka di Jalur Gaza selama 18 hari sejak konflik itu berkobar. Di mana akar masalahnya telah lama membara dan dibiarkan meningkat menjadi serangan kekerasan yang baru.

Menurut sebuah pernyataan dari organisasi tersebut, yang dikutip Rabu (25/10/2023), lebih dari 400 anak terbunuh atau terluka setiap hari dalam serangan penembakan yang tak henti-hentinya di daerah kantong tersebut.

Ketegangan kembali memanas di Timur Tengah yang sejak tanggal 7 Oktober ketika para militan dari kelompok radikal Palestina yang berbasis di Gaza, Hamas, melakukan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Jalur Gaza. Hamas menggambarkan serangannya sebagai respon terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Temple Mount di Kota Tua Yerusalem.

Sebagai tanggapan, Israel telah mengumumkan blokade total Jalur Gaza, rumah bagi 2,3 juta orang Palestina, dan mulai melancarkan serangan udara ke daerah kantong tersebut dan beberapa bagian Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat. (Red)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *