JAKARTA – Adi Marz, seorang TikToker politik di Yogyakarta menyebut langkah capres nomor urut 1 Anies Baswedan melakukan live TikTok berdampak positif mendongkrak elektoral pada Pilpres 2024.

Menurut dia, live TikTok yang dilakukan Anies Baswedan sudah menjadi fenomena yang disukai warganet, khsusunya milenial. “Fenomena ini sangat organik dan tidak bisa diakali dengan robot. Ketertarikan warganet kepada sosok Anies Baswedan tidak bisa dicegah,” katanya.

Caleg Partai Demokrat ini mengungkapkan, live TikTok Anies Baswedan sangat besar pengaruhnya merebut simpati calon pemilih yang belum menentukan pilihan. “Pak Anies bisa merebut pemilih, melebihi swings voter yang ada. Kalangan yang masih undecided voter juga akan membuat jauh cinta pada Pak Anies,” jelasnya.

Adi Marz mengaku sempat melihat langsung live Tiktok Anies Baswedan yang ditonton lebih 300.000 viewer. Jumlahnya terus bertambah. “Saya sempat lihat komentar-komentar warganet, mereka bilang ternyata Pak Anies bisa lebih dekat dengan siapa pun, seperti ngobrol antara bapak dan anak. Para milenial mengapresiasi itu,” ungkapnya.

Pria bernama lengkap Muhammad Adi Alim ini mengakui, sebenarnya Anies Baswedan sering melakukan live di TikTtok maupun di Instagram. Namun live-nya sekedar peliputan atau kegiatan.

“Saya sebagai TikToker, live TikTok Anies Baswedan yang menyapa dan dialog langsung dengan warganet ini lebih ampuh dibanding live kegiatan,” jelasnya.

Menurut dia, apa yang dilakukan Anies Baswedan membuka ruang bagi warganet untuk dialog. “Ini komunikasi bisa lebih intens, ada dialog, tanya jawab. Banyak warganet komentar langsung direspons pak anies, itu membuat hubungan warnaget dengan Anies sangat intens,” ungkapnya.

Adi Marz mengungkapkan, TikTok merupakan platform media sosial yang luar biasa dikagumi. Jika Anies Baswedan di sela-sela kegiatan meluangkan waktu sesi live, calon pemilih yang belum menentukan akan memilih Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

“Saya yakin capres lain tidak akan mampu mengejar. Jika pun capres lain ikut melakukan hal yang sama, pasti tidak akan senatural apa yang dilakukan Pak Anies,” jelasnya.

Namun, Adi Marz meminta Timnas AMIN tetap waspada. Rezim tentu tidak akan membiarkan ini mulus. “Apalagi trend Gemoy semakin hilang, kalah pamor dengan trend Bubble Anies,” ujar TikToker yang sudah dua kali akunnya di-banned rezim.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai strategi kampanye yang dilakukan Capres nomor urut 01, Anies Baswedan dengan melakukan live di TikTok sudah tepat.

Dia melihat langkah ini berhasil dalam menarik massa anak muda atau Gen Z untuk lebih mengenal sosok Gubernur Jakarta 2017-2022 itu.

“Tetapi perlu konsistensi untuk membuat para milenial benar-benar datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS),” kata Dedi, dalam keterangannya, Selasa (2/1/2024).

Dua kali melakukan live di TikTok, Anies berhasil meraih simpati Gen Z. Hal ini kata Dedi adalah sebuah terobosan. Terlebih, kata Dedi, Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (TimNas AMIN) melawan banyak strategi dari lawan politiknya.

“Sehingga perlu menggunakan banyak strategi juga,” kata Dedi.

Sejauh ini, menurut Dedi, Anies sudah mulai membuat khawatir lawan politik. Dia melihat tren elektabilitas Anies yang terus naik. Dedi melihat kemungkinan besar berdialog secara santai melalui live di TikTok bakal menggaet gelombang pemilih pemula.

“Anak-anak muda cenderung seperti ombak di lautan. Dia tergeser dengan tren dan semakin membesar,” ujar Dedi.

Sementara, Juru Bicara Muda Timnas AMIN, Hari Akbar mengatakan aksi live Anies itu cerminan sikap orisinalitas yang berbeda dengan framing joget ‘gemoy’ Prabowo Subianto.

“Anies Baswedan melakukan live secara orisinil yang memang ingin menegur, menyapa masyarakat khususnya Gen Z di lingkup TikTok,” kata Hari.

Menurutnya, narasi joget gemoy yang coba dibangun Prabowo tidak orisinil mengingat tindakan tersebut hanya fabrikasi yang bersifat untuk hiburan semata.

“Itu adalah narasi fabrikasi (joget gemoy), yang ketika sudah tidak gelombangnya atau massanya habis karena orang bosan mengingat bersifat entertainment. Ini yang tidak ada di Anies Baswedan,” tukasnya.

“Jadi kita tahu siapa yang benar-benar memiliki narasi tentang kedekatan dengan rakyat, mengetahui situasi rakyatnya seperti yang dilakukan Anies di TikTok,” lanjutnya.

Dirinya menuturkan hal itu dibuktikan dengan tindakan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu dengan memberikan wejangan-wejangan serta memahami masalah dan apa yang dibutuhkan para kawula muda tersebut.

“Anies sangat dekat ternyata dengan Gen Z dan tahu apa yang dibutuhkan Gen Z dan warga TikTok. Orisinalitas itu yang jadi cerminan pemimpin ke depan, bukan fabrikasi lewat AI atau tren yang hanya menghibur,” pungkasnya. (Red)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *