JAKARTA – Anies Rasyid Baswedan telah mendapatkan tiket untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Hal itu menyusul pernyataan PKS yang akan mencalonkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Sebelumnya, Partai Demokrat menyatakan turut mencalonkan Anies seiring dengan deklarasi calon presiden (capres) yang sudah dilakukan oleh Partai Nasdem.

Secara persyaratan, Anies sudah memenuhi kriteria untuk maju sebagai capres karena ketiga partai yang bergabung dalam Koalisi Perubahan itu sudah melebihi ambang batas pencalonan yaitu sebesar 20 persen kursi di parlemen.

Anies secara total melebihi syarat pencapresan dengan raihan kursi 20 persen di DPR. Dengan Nasdem 59 kursi (10,26 persen), Demokrat 54 kursi (9,39 persen), dan PKS 50 kursi (8,70 persen) berarti kini Anies mengamankan 28,35 persen.

Dengan semakin jelasnya pencalonan Anies, maka akan membuat peta politik di Tanah Air terutama dalam pengajuan capres semakin mengerucut. Karena tinggal enam partai politik din parlemen yang belum memberikan kepastian mengenai capres yang akan diusungnya.

Seperti diketahui, saat ini ada empat kubu yang sudah beredar di masyarakat. Selain Koalisi Perubahan, ada pula Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP.

Kemudian ada Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang terdiri dari Partai Gerindra dan PKB.

Sedangkan PDI Perjuangan yang sudah memenuhi syarat ambang batas untuk mengajukan capres sendiri belum membentuk koalisi ataupun tergabung dalam koalisi.

Apabila ketiga koalisi dan PDI Perjuangan masing-masing mengajukan capresnya sendiri, maka akan ada empat pasangan capres. Namun, apakah hal itu mungkin akan bisa terwujud, selain capres yang sudah diusung oleh Koalisi Perubahan?

Dalam perjalanannya, bisa saja mengerucut menjadi tiga capres kalau Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bergabung untuk mengusung capresnya. Atau Koalisi Indonesia Bersatu bergabung dengan PDI Perjuangan untuk mengusung capresnya. Mungkin juga Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bergabung untuk mengusung capresnya dengan PDI Perjuangan.

Bahkan tidak menutup kemungkinan hanya ada dua pasang capres apabila Koalisi Indonesia Bersatu, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, dan PDI Perjuangan bergabung untuk mengusung calonnya sendiri.

Tentunya, peta politik Pilpres 2024 akan semakin menarik untuk dicermati. Dalam beberapa hari ke depan kemungkinan bakal ada kejutan-kejutan yang datang dari partai politik parlemen.

Semoga apa yang menjadi keinginan partai politik, semata-mata untuk kepentingan bangsa, negara, dan seluruh rakyat Indonesia. Bukan hanya sekadar untuk kepetingan kelompok atau golongannya masing-masing. (Red)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *