BANDUNG – Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla di acara Peresmian Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan (RSMBS), Kamis (3/11), mengatakan umat Islam harus mengaktualisasikan lima rukun Islam secara keseluruhan, tidak sepotong-sepotong, serta dalam beribadah harus seimbang.

Dalam pengamatan tokoh yang akrab disapa JK ini, rukun keempat dan kelima merupakan suatu perintah yang mendorong muslim untuk memiliki kemampuan finansial, sebab kedua rukun tersebut membutuhkan harta untuk melaksanakannya.

JK menambahkan, bahwa jika muslim memiliki kemampuan harta akan bisa menunaikan perintah-perintah lain. Seperti membangun masjid, rumah sakit dan menggerakkan ekonomi umat yang lebih luas.

Menurutnya, seorang muslim dalam hidup harus seimbang dalam melakukan ritual ibadah khusus dengan urusan muamalah duniawiyah. “Inilah yang menjadi bagian daripada upaya kita semua untuk memajukan bangsa masyarakat secara keseluruhan, tanpa upaya bersama tentu merupakan hal yang tidak bisa dicapai secara baik,” ucapnya dalam keterangan resmi Muhammadiyah yang dilansir Jumat (4/11/2022).

Menyinggung tentang keberadaan rumah sakit pemerintah, JK berujar bahwa ke depan jaringan rumah sakit Muhammadiyah lebih banyak jumlahnya ketimbang milik pemerintah. Di tengah persaingan bisnis rumah sakit, rumah sakit Muhammadiyah harus berbenah, baik dari aspek SDM, peremajaan alat medis dan fasilitas penunjang lain.

“Muhammadiyah adalah jaringan yang terbesar yang ada di Indonesia. Ini di luar pemerintah, itu tidak mengherankan kenapa rumah sakit itu makin besar, makin dibutuhkan,” ucapnya.

Dia menjelaskan, bahwa rumah sakit saat ini bukan hanya berdimensi kesehatan, tapi didalamnya ada dimensi hospitality atau dimensi wisatanya. Selain itu, yang tidak kalah penting untuk dilakukan peremajaan atau pembaruan di bidang kesehatan adalah peralatan medis, selain penguatan kapasitas SDM terutama tenaga medis rumah sakit.

Oleh karena itu, Jusuf Kalla mendorong supaya rumah-rumah sakit memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan lembaga pendidikan tinggi sebagai penyedia SDM profesional bidang kesehatan.

Terkait ini, dia mengatakan bahwa Muhammadiyah memiliki keunggulan daripada yang lain, karena telah memiliki ratusan jejaring fakultas kedokteran di Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA).

“Maka itu fakultas-fakultas kedokteran Muhammadiyah tentu akan meningkat selalu mutunya. Saat ini layanan kesehatan rumah sakit karena seperti yang saya katakan tadi rumah sakit itu 3 pilarnya tenaga edisi dokter teknologi dan hospitality,” tuturnya. (Red)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *