
JAKARTA – Peneliti INDEF Nailul Huda mengatakan, pemindahan ibukota negara tidak serta merta tentang pemerataan ekonomi, melainkan tentang legacy Presiden yang sudah terlanjur terucap dan akhirnya dipaksakan. Tidak ada keuntungan secara ekonomi kecuali dari sektor konstruksi saja.
“Dampak ke PDB (Produk Domestik Bruto) sangat kecil sekali. Pemerataan hanya terjadi di Kalimantan Timur, Utara, dan Selatan,” ujar Nailul Huda dalam keterangan, Rabu (29/11/2023).
“Tidak ada dampak signifikan ke provinsi di Papua dan Maluku. Jadi unsur pemerataan saya rasa tidak dapat apabila jadi pindah IKN,” imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa anggaran pemindahan sangat terbatas, dan pihak swasta yang masuk juga sangat minim, hanya sektor properti.
“Yang terjadi adalah kota pemerintahan yang sangat sepi. Saya rasa project IKN akan mangkrak seperti Hambalang tapi dalam skala lebih besar,” katanya. (Red)
- Nuzulul Quran Malam Istimewa, Berikut 4 Amalan untuk Memuliakannya - March 16, 2025
- Israel Serang Gaza, 5 Warga Sipil Tewas Termasuk 2 Jurnalis - March 15, 2025
- Hamas Sambut Baik Penolakan Trump atas Rencana Pemindahan Warga Gaza - March 13, 2025