TEPI BARAT – Bukti-bukti kekejaman pasukan Israel terhadap warga Palestina terus bermunculan. Yang terkini, beredar rekaman yang tentara Israel menendang jatuh jenazah warga Palestina dari atap sebuah gedung di Tepi Barat.
Rekaman yang dibagikan secara online, dan diverifikasi oleh Aljazirah, menunjukkan tentara Israel mendorong mayat warga Palestina dari atap sebuah gedung menyusul serangan mematikan Israel selama berjam-jam pada hari Kamis di kota Qabatiya, Tepi Barat yang diduduki.Setidaknya tujuh warga Palestina syahid oleh pasukan Israel dalam serangan itu.
Rekaman mengerikan itu tersebar luas di Palestina. Namun, warga Palestina tidak terkejut. Israel memang memiliki rekam jejak yang tidak menghormati jenazah warga Palestina yang mereka bunuh.
Beberapa serangan Israel juga terjadi di Tepi Barat yang diduduki. Ada penggerebekan yang terjadi di Jenin, dan satu orang terluka parah di pos pemeriksaan Qalandiya. Sebuah penggerebekan terjadi di Kafr Laqif, di mana militer Israel menduduki sebuah rumah warga Palestina dan mengubahnya menjadi pusat penyelidikan lapangan.
Para pejabat Palestina menyatakan kemarahannya setelah video tersebut beredar. Dalam postingan di X, Kementerian Luar Negeri Palestina menggambarkan tindakan tersebut sebagai “kejahatan” yang mengungkap “kebrutalan” tentara Israel. Duta Besar Palestina untuk Inggris, Husam Zumlot, mengatakan insiden itu mengejek klaim “pertahanan diri” tentara Israel.
Mustafa Barghouti, sekretaris jenderal Inisiatif Nasional Palestina, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa rekaman tersebut menunjukkan “perilaku yang benar-benar biadab dan tidak
manusiawi”.Barghouti mengatakan dia tidak yakin apakah tentara telah memeriksa apakah orang-orang yang mereka tendang jatuh dari atap “masih hidup atau tidak”. Berdasarkan hukum internasional, tentara seharusnya memastikan bahwa jenazah, termasuk jenazah pejuang musuh, diperlakukan dengan sopan.
Sejak beberapa hari belakangan, serangan besar-besaran militer Israel di kota Qabatiya, terletak di selatan Jenin, yang berlangsung hampir 10 jam mengakibatkan pembunuhan tujuh warga Palestina dan menyebabkan 11 lainnya terluka akibat peluru tajam.
Jumlah syuhada bertambah menjadi tujuh setelah tim Bulan Sabit Merah Palestina menemukan jenazah seorang pemuda Palestina, Shadi Sami Zakarneh, dari sebuah rumah yang telah dikepung dan dibom oleh pasukan Israel.
Sebelumnya pada hari yang sama, dua pemuda syahid, dan seorang pemuda lainnya serta seorang anak terluka dalam serangan tersebut, termasuk serangan pesawat tak berawak yang menargetkan sebuah kendaraan di dekat kompleks kafe kota.
Tim medis di pusat darurat kota melaporkan kematian lain akibat luka yang diderita selama serangan Israel. Tiga pemuda juga dipastikan tewas setelah ditembak di atap rumah yang terkepung, sementara 10 lainnya terluka di tempat lain di kota itu, termasuk dua orang yang ditabrak oleh sebuah jip militer.
Pemerintah kota Qabatiya mengidentifikasi tujuh korban sebagai Mohammad Khalid Abu Rob, Omar Hamza Abu Rob, Ahmad Maher Zakarneh, Mustafa Faisal Zakarneh, Fadi Joudat Hanaysheh, Mohammad Omar Kmeil, dan Shadi Sami Zakarneh.
Mereka mengutuk pembunuhan tersebut sebagai pembantaian dan menyebutnya sebagai kejahatan baru yang dilakukan oleh pendudukan di tengah sikap diam komunitas internasional yang meresahkan. (Red)
- DSN MUI dan DPS Mitra Utama Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah - October 13, 2024
- Sekitar 90 Persen Anak-Anak di Gaza tidak Bisa Mengakses Makanan yang Bergizi - October 13, 2024
- Malaysia Mendominasi Kampus di Asia Tenggara Terbaik 1.000 Dunia Versi THE WUR 2025 - October 13, 2024