JAKARTA – Menjelang Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 16 Februari 2023 mendatang, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma’mun Murod Al Barbasyi sampaikan beberapa masukan.

Publik pecinta sepakbola Indonesia saat ini sedang ramai membincangkan tentang nama-nama calon Ketua Umum PSSI untuk periode 2023-2027.

Sejauh ini sudah lima nama yaitu La Nyalla Mattalitti, Erick Thohir, Doni Setiabudi, Fary Djemy Francis, dan Arief Putra. Mereka akan bertarung memperebutkan suara voters pada KLB PSSI Februari 2023 mendatang.

Menyongsong gelaran lima tahunan PSSI tersebut, Rektor UMJ Ma’mun Murod berikan beberapa masukan mulai dari pembinaan talenta muda melalui pendirian sekolah sepak bola (SSB) sampai pelibatan dunia akademik, termasuk sekolah dan perguruan tinggi.

“Pembinaan sepakbola usia dini, tentu diantaranya pendirian sekolah-sekolah sepak bola. Negara yang maju sepak bolanya dipastikan ditopang oleh pembinaan sepak bola usia dini yang mapan dan berkualitas,” ungkapnya seperti dilansir dari laman resmi Muhammadiyah, Senin (16/1/2023).

Selain itu, menghadapi tantangan dunia sepak bola yang kian kompleks, karena bukan hanya sebagai olahraga, melainkan didalamnya juga mengandung industri entertain, passion, bahkan juga mata pencaharian, maka sudah seyogyanya pengurusan sepak bola melibatkan banyak pihak.

“Kemudian penting juga bagi pemerintah dan PSSI untuk bergandengan tangan melibatkan banyak pihak untuk melakukan revolusi persepakbolaan Indonesia, terutama melibatkan dunia pendidikan seperti sekolah dan kampus,” imbuhnya.

Menurutnya, beberapa saran yang disebutkan tersebut sebagai usaha untuk melakukan revolusi PSSI menuju ke arah yang lebih baik. Dengan segala kemelut yang terjadi saat ini, sudah waktunya PSSI berbenah untuk dunia sepak bola Indonesia yang jauh lebih baik.

Ma’mun Murod kembali menegaskan bahwa, kehadiran suporter bagi sepak bola itu sangat penting, maka harus dijaga kepercayaan dan semangat mereka, serta sebagai akademisi dirinya juga mendorong agar para akademisi juga ikut ‘berbicara’ tentang sepak bola.

Jika semua saling bisa bergandeng tangan dan bersinergi, diharapkan persepakbolaan Indonesia ke depan akan jauh lebih baik, sebagaimana yang diharapkan oleh jutaan insan sepak bola Indonesia yang lain.

“Untuk KLB PSSI semoga menghasilkan kepengurusan yang bermartabat dan berintegritas. Jangan harap persepakbolaan Indonesia akan maju kalau PSSI-nya masih diisi orang-orang yang tidak paham sepak bola,” tandasnya. (Red)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *