JAKARTA – Pemerintah melaporkan tambahan kasus baru positif Corona pada Jumat (11/11/2022) sebanyak 6.247 kasus. DKI Jakarta menjadi provinsi penyumbang kasus terbanyak, yaitu 2.583 kasus positif.

Data mengenai kasus Corona ini dilansir dari laman covid19.go.id.

Dengan adanya penambahan kasus harian ini, total kasus Corona di Indonesia sejak Maret 2020 hingga hari ini berjumlah 6.550.448 kasus. Sebanyak 47.893 di antaranya kasus aktif.

Selain itu pemerintah juga melaporkan kasus sembuh dari Corona pada hari ini sebanyak 4.139. Jadi total kasus sembuh dari Covid-19 di Indonesia menjadi 6.343.520.

Selain itu, sebanyak 46 pasien Covid-19 dinyatakan meninggal dunia dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, jumlah kasus kematian akibat Corona di Indonesia menjadi 159.035.

Berdasarkan data sebaran hari ini, kasus Covid-19 paling banyak ditemukan di Provinsi DKI Jakarta dengan 2.583 kasus. Provinsi Jawa Barat menjadi penyumbang kasus harian terbanyak kedua dengan 934 kasus.

Kenaikan Kasus aktif Covid-19 mencapai 30.000, Kembali Perketat Protokol Kesehatan Jelang Akhir Tahun

Perkembangan kasus Covid-19 terjadi kenaikan dalam enam minggu terakhir, baik kasus positif, kasus aktif dan kematian. Dibandingkan pada enam minggu sebelumnya yang berkisar antara 12.000-19.000 kasus positif mingguan. Saat ini, Indonesia memiliki 30.000 kasus positif tambahan pada seminggu terakhir yang menimbulkan peningkatan kasus aktif menjadi 37.000 kasus dan 232 kematian.

Kabar baiknya, angka keterisian tempat tidur atau BOR di tingkat nasional berada di sekitar angka 10% dengan ketersediaan 57.000 tempat tidur. Prof Wiku menyampaikan, Hal ini dikarenakan tingkat kesembuhan yang masih tinggi sepanjang tahun 2022.

“Sepanjang tahun 2022, kita berhasil mempertahankan persentase kesembuhan dengan rata-rata 95%. Bahkan dalam 6 pekan terakhir kesembuhan stabil di angka 97%,” ujarnya.

Selanjutnya, tren peningkatan kasus dalam 6 minggu terakhir ini harus ditangani lebih lanjut oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, utamanya di tingkat Provinsi. Sebagai informasi, Provinsi DKI Jakarta menjadi yang tertinggi untuk kasus positif yaitu 11.422 kasus positif mingguan, Jawa Tengah menjadi yang tertinggi untuk kematian yaitu 63 kematian mingguan, dan Sumatera Selatan menjadi yang tertinggi untuk BOR mingguan yaitu 22,83%.

Terakhir, kembalinya aktivitas sosial ekonomi yang mulai seperti sedia kala harus dibarengi dengan tingkat protokol kesehatan yang ketat seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak aman. Rendahnya protokol kesehatan ditambah adanya kenaikan mobilitas hingga 29% untuk tempat rekreasi, berbelanja dan perkantoran dapat memicu lonjakan kasus COVID-19.

“Mohon untuk diperketat kembali protokol kesehatan ditempat-tempat umum dan kegiatan-kegiatan sosial ekonomi yang sudah berjalan dan kepada yang mengalami gejala COVID-19 maupun berkontak erat dengan pasien positif, mohon untuk segera testing,” pesan Prof Wiku.

Waspadai Sub Varian XBB COVID-19, Ketahui Karakteristik dan Kunci Aman dalam Beraktivitas

Selanjutnya Pemerintah Indonesia saat ini mewaspadai sub varian XBB baik yang ada di dunia maupun Indonesia. Pada 28 Oktober 2022 sudah teridentifikasi 12 kasus dari sub varian tersebut yang masuk ke Indonesia.

Prof Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Penanganan Covid-19 menjelaskan penting untuk mengetahui karakteristik dari Sub Varian XBB. Pertama, Sub Varian tersebut merupakan Sub Varian Omicron yang merupakan gabungan dari BA.2.10.1 dan BA.275, Varian Omicron merupakan varian yang pernah memuncak pada bulan februari 2022 yang lalu. Kedua, pada 10 November 2022 Sub Varian XBB sudah tersebar di 37 negara di dunia, dimana Singapura, India dan Australia menjadi negara yang tertinggi. Ketiga, gejala yang ditimbulkan dari sub varian ini tidak jauh berbeda dengan gejala yang lainnya.

“Gejala yang ditimbulkan dari Covid-19 sub varian XBB ini mirip dengan gejala Covid-19 pada umumnya, mulai dari demam, batuk, kelelahan, nyeri otot, anosmia hingga diare,” tuturnya.

Selanjutnya, munculnya varian/sub varian baru Covid-19 merupakan sifat alamiah dari sebuah virus untuk terus bermutasi untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, Prof Wiku memberikan langkah pencegahan yang bisa dilakukan saat adanya kenaikan kasus atau munculnya sub varian baru ditambah aktivitas kegiatan sosial ekonomi masyarakat seperti pernikahan, kegiatan sosial, festival musik, maupun tempat perbelanjaan yang mulai kembali normal.

Pertama, pastikan kondisi prima saat menghadiri kegiatan massal, apabila merasa sakit atau tidak enak badan segera istirahat di rumah. Kedua, terapkan protokol kesehatan semaksimal mungkin saat berada di kerumunan dengan tetap memakai masker dengan benar, dan rajin menggunakan hand sanitizer. Ketiga, biasakan diri dengan pola hidup bersih dan sehat serta lengkapi vaksinasi dosis ketiga.

“Adanya tren kenaikan kasus dan munculnya variant/sub variant baru hendaknya dapat menjadi pengingat bahwa Covid-19 masih ada dan kita masih tetap harus menjaga diri kita dengan protokol kesehatan. Berkegiatan menjadi aman dan nyaman apabila kita dapat saling menjaga, sehingga potensi penularan menjadi berkurang dan jumlah kasus Covid-19 dapat kembali ditekan,” tutup Prof Wiku. (Red)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *