JAKARTA – Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan kepada masyarakat internasional bekerja sama untuk segera mencegah tindakan apa pun yang dapat mendorong seluruh Timur Tengah melewati batas.

Seruan itu datang setelah Timur Tengah memanas usai pemimpin Hamas Ismail Haniyeh terbunuh di Teheran saat menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, Rabu (31/7).

Para pemimpin negara-negara di Timur Tengah mengecam keras pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran. Guterres mengaku khawatir tindakan yang melewati batas di Timur Tengah berdampak kehancuran bagi warga sipil.

“Saya secara konsisten menyerukan agar semua pihak menahan diri secara maksimal. Akan tetapi, semakin jelas bahwa menahan diri saja tidak cukup pada saat yang sangat sensitif ini,” kata Guterres di akun media sosial X (dulu Twitter), seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (1/8/2024).

“Saya mendesak semua pihak untuk bekerja keras menuju de-eskalasi regional demi kepentingan perdamaian dan stabilitas jangka panjang bagi semua pihak,” sambungnya.

Ia mengatakan serangan baru-baru ini di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, Beirut, dan Teheran merupakan eskalasi yang berbahaya di kawasan Timur Tengah.

“Satu-satunya cara untuk mencapainya adalah dengan memajukan tindakan diplomatik yang komprehensif,” tutur Guterres.

Selain kematian Ismail Haniyeh, komandan Hizbullah Fuad Shukr juga meninggal dunia dalam serangan udara Israel di Beirut. Terbunuhnya dua petinggi ini diyakini akan direspons keras oleh pihak Hamas maupun Hizbullah. (Red)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *