
JAKARTA – Pasangan Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto menempati posisi pertama dalam survei yang dilakukan Laboratorium Suara Indonesia (LSI).
Hasil survei dari simulasi pertama dengan formula nama tiga pasangan pasangan Capres – Cawapres yang ditanyakan ke 2004 responden, dengan pertanyaan pasangan Capres – Cawapres mana yang akan menjadi pilihan responden jika pilpres digelar hari ini maka hasilnya simulasi pasangan Prabowo Subianto – Airlangga Hartarto tingkat keterpilihannya sebanyak 44,3 persen. Kemudian simulasi pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dipilih sebanyak 23,8 persen, dan pasangan Ganjar Pranowo – Erick Thohir memiliki tingkat keterpilihan sebanyak 20,7 persen. Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 11,2 persen.
Survei dilakukan jelang Pilpres 2024 yang dimulai 29 Agustus s/d 9 September 2023 dengan mengambil sampel dari populasi jumlah DPT pada Pemilu 2024 sebanyak 2004 warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih pada Pemilu 2024 nanti dengan mengunakan metode multistage random sampling. Survei ini memiliki margin of error sebesar +/- 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei dilakukan untuk mengukur peta kekuatan para tokoh bakal Capres dan Cawapres yang sudah makin mengerucut seiring dengan Partai Nasdem dan PKB yang sudah lebih dahulu mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar yang siap bertanding di Pilpres 2024.
Sementara itu koalisi parpol dari Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto walau sudah membentuk koalisi pengusungnya, namun hingga kini belum juga mendeklarasikan Capres – Cawapres yang akan diusungnya.
Kemudian dengan simulasi mengunakan formula kedua yang mengubah nama Cawapresnya untuk Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, maka hasilnya pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD dipilih paling banyak yaitu 43,6 persen, pasangan Prabowo Subianto – Erick Thohir dipilih sebanyak 23,2 persen dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar 24,7 persen.
Kemudian simulasi ketiga dengan mengubah formasi tokoh Cawapres yaitu Airlangga Hartarto yang dipasangkan dengan Prabowo Subianto, maka ketika diujikan kepada 2004 responden, hasilnya pasangan Prabowo Subianto – Airlangga Hartarto unggul dengan tingkat keterpilihan sebesar 43,9 persen dibandingkan Prabowo Subianto dipasangkan dengan Erick Thohir dan pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD turun tingkat elektabilitasnya menjadi 26,2 persen, sementara Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar tingkat keterpilihannya 23,7 persen.
“Hasil survei ini menunjukkan bahwa suara pemilih Partai Golkar menginginkan dalam Koalisi Indonesia Maju kader ideologis Partai Golkar yang harus diambil sebagai Cawapres dari Prabowo Subianto. Apabila Cawapres dari Prabowo Subianto bukan kader Partai Golkar, maka akan ada pergerakan suara pemilih Partai Golkar yang akan lari ke Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan,” kata Direktur Eksekutif LSI Albertus Dino.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Pamulang Syam Batubara mengemukakan, bahwa calon pendamping Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 sampai saat ini masih teka-teki. Namun Partai Golkar yang sekarang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju seharusnya sudah harus diperhitungkan dan mendapat tempat.
“Hal ini mengingat Partai Golkar merupakan partai besar dan memiliki kader-kader yang mumpuni di mana saat ini dipimpin oleh Airlangga Hartarto,” ujar Syam Batubara di Jakarta, Senin (18/9/2023), saat dimintai pendapatnya seputar hasil survei yang dilakukan LSI di mana menempatkan Airlangga Hartarto sebagai calon yang tepat mendampingi Prabowo Subianto sebagai Cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.
Menurut Syam Batubara, survei yang dilakukan oleh LSI sudah tepat apabila Prabowo Subianto memilih pendampingnya dari Partai Golkar. Karena kalau tidak maka kedepannya akan sulit bagi Koalisi Indonesia Maju untuk memenangi Pilpres 2024. (Red)