BALI – Islam merupakan agama yang seimbang antara duniawi dan ukhrawi maupun material atau spiritual. Keseimbangan ini diperlihatkan bagaimana laku aktivitas Rasulullah yang selaras antara kebutuhan rohani dan jasmani. Karenanya, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Islam merupakan agama yang paling manusiawi.

“Islam adalah agama yang mudah dan manusiawi, mampu dilaksanakan manusia sesuai dengan sifat dan tabiat kemanusiannya. Allah tidak menjadikan kesulitan. Maka umat Islam hendaknya menjalankan agama sesuai dengan kemampuan dan sesuai dengan ketentuan,” ucap Mu’ti dalam Konferensi Islam Tingkat ASEAN ke-II pada Kamis (22/12) di Bali.

Menurut Mu’ti, Islam mengajarkan agar dalam bersikap dan menyelesaikan masalah dilaksanakan dengan musyawarah, memaksimalkan mencari persamaan dan tidak menonjolkan perbedaan. Hal inilah yang menjadi ciri dari Wasathiyyah Islam sebagaimana termaktub dalam Konferensi Bogor 2018 silam, di antaranya: Tawazun, I`tidal, Tasamuh, Syura, Islah, Qudwah, dan Muwathanah.

“Islam bukanlah agama yang anti tradisi, pada batas tertentu, tradisi bahkan bisa jadi sumber hukum baik dalam beragama, bermasyarakat, bernegara. Dengan mengamalkan nilai-nilai ini umat Islam dapat menjadi agen perdamaian, membangun kehidupan yang damai, meraih kemajuan menjadi umat yang terbaik,” ucap Mu’ti yang dilansir dalam resmi Muhammadiyah, Sabtu (24/12/2022).

Islam juga mengajarkan untuk bersikap moderat dalam artian memiliki pemikiran yang terbuka dan hati yang lapang.  “Kita bisa membangun moderasi Islam dan mengamalkan Wasathiyyah Islam dengan dialog dan menjadi umat pembelajar yang senantiasa memperbaiki diri. insyaAllah kita menjadi umat Islam yang maju, dan menjadi yang terbaik,” pungkasnya. (Red)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *