JAKARTA – Lebih dari 22.300 orang diketahui telah meninggal akibat gempa yang menimpa Turki dan Suriah pada Senin (6/2). Meski begitu, PBB memperingatkan dampak sepenuhnya dari bencana ini masih belum jelas.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Suriah Bashar al-Assad mengunjungi area-area yang terdampak gempa di negaranya pada hari ini.
Presiden Turki menyebut gempa bumi itu sebagai ‘bencana (paling besar) abad ini’.
Pejabat dan petugas medis Turki mengatakan 18.991 orang tewas akibat gempa, sementara di Suriah angkanya sebanyak 3.377, menurut kantor berita AFP, Jumat (10/2/2023), sehingga total saat ini menjadi 22.368.
Saat ini, penggalangan dana bantuan internasional semakin cepat terkumpul. Pada Kamis (9/2), Bank Dunia akan mendonasikan uang sebesar US$1,78 miliar atau setara dengan Rp26,9 miliar untuk membantu penduduk Turki.
Dana tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur standar dan mendukung mereka yang terdampak lansung oleh gempa.
Program pengumpulan donasi berikutnya berasal dari Amerika Serikat, yang akan mengirimkan paket bantuan senilai US$85 juta atau Rp1,28 miliar untuk masing-masing negara yang terdampak.
Sementara, upaya pencarian yang sedang dijalankan oleh lebih dari 100.000 petugas penyelamat di lapangan menjadi terganggu akibat masalah logistik, seperti kurangnya kendaraan dan jalanan yang hancur. (Red)
- Hamas dan Israel Hampir Mencapai Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza - December 9, 2024
- Piala AFF 2024: Indonesia Tekuk Myanmar 1-0 - December 9, 2024
- Jusuf Kalla Kembali Terpilih Sebagai Ketua Umum PMI Periode 2024-2029 - December 9, 2024