JAKARTA – Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Turki dan Suriah terus naik, kini mencapai 11.200 orang.
Demikian menurut kantor berita AFP yang dikutip Rabu (8/2/2023).
Sementara itu, tim penyelamat terus bekerja keras mencari korban selamat di bawah reruntuhan gedung-gedung.
Angka meninggal dunia di Turki terkonfirmasi 8.574, menurut badan kedaruratan negara itu.
Lebih sulit untuk memverifikasi jumlah korban di Suriah, namun media resmi negara itu dan tim penyelamat mengatakan sekitar 2.662 orang tewas.
Menurut kabar dari KBRI, dua orang warga Indonesia yang berada di Kahramanmaras – ibu dan anaknya – ditemukan meninggal dunia di bawah reruntuhan.
“Tim KBRI Ankara yang diterjunkan ke lokasi telah mengurus pemulasaraan jenazah,” kata Judha Nugraha dari Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Sementara itu, dua WNI pekerja spa therapist masih berstatus “belum bisa dihubungi” di Dyarbakir dan dalam pelacakan tim evakuasi KBRI.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memulai kunjungannya ke area-area terdampak gempa, sementara tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk menemukan korban selamat di bawah reruntuhan.
Menanggapi kritik lambatnya penanganan dan penyelamatan di sejumlah area terdampak, Erdogan mengakui ada beberapa masalah dengan tanggap darurat di masa awal bencana.
Namun kata dia sekarang semua sudah berjalan normal.
“Awalnya ada masalah di bandara-bandara dan di jalan-jalan, tapi hari ini semuanya sudah lebih mudah, dan besok akan lebih mudah lagi,” ujar Erdogan.
“Kami telah memobilisasi semua sumber daya,” tambahnya. “Negara menjalankan tugasnya.”
Sementara itu, diwarnai kepanikan, keluarga korban di salah satu kota di Turki yang mengungsi di sekitar puing-puing bangunan, ikut terlibat dalam upaya penyelamatan, dengan menggunakan kapak dan linggis.
Sejumlah keluarga yang berduka mengatakan upaya penyelamatan korban yang berada di bawah reruntuhan “berjalan terlalu lama”.
Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter pertama terjadi di dekat Kota Gaziantep, Turki, pada Senin (06/2) dini hari, diikuti gempa berikutnya beberapa jam kemudian yang berkekuatan 7,5. (Red)
- MUI: Perlu Pembatasan Medsos Bagi Anak Remaja dan di Bawah Umur - December 14, 2024
- UNICEF Desak Perlindungan Terhadap Anak-Anak di Jalur Gaza - December 14, 2024
- Invasi Israel Kembali Tewaskan 30 Warga Gaza, Korban Menjadi 44.835 Orang - December 13, 2024