JAKARTA – Tim penyelamat masih berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan korban gempa di Turki selatan dan Suriah utara yang tertimpa reruntuhan bangunan. Jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 5.000 orang.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay seperti dilansir dari bbc.com, Selasa (7/2/2023), mengatakan korban tewas di negaranya mencapai lebih dari 3.400 orang dengan korban luka melampaui 20.000 orang.

Sebanyak 6.000 bangunan rusak.

Di Suriah, total korban bertambah mencapai lebih dari 1.600 jiwa.

Badan penanggulangan bencana Turki telah mengerahkan 24.400 personel untuk membantu proses evakuasi.

Gempa mematikan berkekuatan 7,8 berpusat di dekat Kota Gaziantep, Turki, pada Senin dini hari ketika kebanyakan orang sedang tidur.

Lalu, terjadi getaran selanjutnya yang berkekuatan 7,5 yang terjadi sekitar pukul 13:30 waktu setempat, yang menurut para pejabat “bukan gempa susulan”.

Negara-negara, termasuk AS dan Korea Selatan, mengirimkan bantuan setelah Turki mengeluarkan permintaan bantuan internasional.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sebanyak 23 juta orang di seluruh Turki dan Suriah “terkena dampak gempa”.

Pejabat senior bidang kedaruratan WHO Adelheid Marschang mengatakan lebih dari satu juta anak terdampak bencana.

Di Suriah, bantuan PBB yang dikirim dari Turki tidak bisa masuk karena akses jalan rusak.

“Ini adalah krisis di atas banyak krisis di wilayah yang terkena dampak,” kata Marschang menjelaskan situasi di Suriah.

Padahal, kata dia, kebutuhan bantuan di Suriah tinggi setelah “hampir 12 tahun krisis yang rumit dan berlarut-larut, sementara dana kemanusiaan terus menurun”. (Red)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *