GAZA – Israel kembali melancarkan serangan udara ke beberapa titik di Gaza pada Jumat hingga Sabtu (23/11/2024) yang menewaskan 17 orang termasuk tiga anak-anak. Sejak Oktober 2023 hingga saat ini total korban tewas akibat konflik Israel-Palestina mencapai 44.056 orang.
Sementara itu, serangan udara Israel terhadap kelompok Hizbullah ke pusat Kota Beirut, Lebanon, menewaskan 11 orang, kata kementerian kesehatan. Pekerja tanggap darurat Lebanon membersihkan puing dari gedung dengan tinggi delapan lantai yang dihantam dengan empat rudal, termasuk jenis yang menembus bunker.
Brigade Al-Qassam, sayap militer kelompok perjuangan Palestina, Hamas, pada Sabtu (23/11) mengumumkan seorang sandera wanita asal Israel tewas akibat serangan tentara Israel di Jalur Gaza bagian utara.
Setelah kembali berhasil berkomunikasi, yang sempat terputus selama beberapa 77pekan, dengan para pejuang yang ditugaskan melindungi para sandera musuh (Israel), terungkap, salah satu sandera wanita Israel tewas di area yang menjadi sasaran agresi Zionis di Gaza utara,” kata Abu Obaida, juru bicara kelompok bersenjata itu, melalui pernyataan di Telegram.
Abu Obaida juga menyebutkan bahwa nyawa sandera wanita lain yang bersama sandera yang tewas tersebut berada dalam “ancaman serius.”
“Penjahat perang (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu, pemerintahannya, dan para pemimpin militernya bertanggung jawab penuh atas nyawa para sandera mereka. Mereka terus memperparah penderitaan para sandera dan menyebabkan kematian mereka,” tambahnya.
Brigade Al-Qassam juga merilis foto sandera yang tewas tersebut dengan keterangan: “Korban baru Netanyahu dan (Kepala Staf Herzi) Halevi.”
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang diperkirakan menewaskan 1.200 orang dan penculikan sekitar 250 lainnya sebagai sandera, Israel telah membunuh lebih dari 44.000 warga Palestina di Gaza.
Tel Aviv saat ini menahan setidaknya 9.500 warga Palestina di penjara-penjara mereka, sementara 101 sandera Israel masih diyakini berada di Gaza.
Hamas menyatakan puluhan sandera telah tewas akibat serangan udara Israel yang dilakukan secara sembarangan.
Keluarga para sandera dan pihak oposisi menuduh Netanyahu menolak mengakhiri perang dan menarik diri dari Gaza karena takut koalisi pemerintahannya runtuh.
Para menteri ekstremis dilaporkan mengancam akan keluar dari koalisi jika perang dihentikan.
Israel juga menghadapi gugatan genosida di Pengadilan Internasional (ICJ) atas perang yang dilakukan di Gaza.
Secara terpisah, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. (Red)
Sumber: Antara, Reuters, Anadolu
- MUI: Perlu Pembatasan Medsos Bagi Anak Remaja dan di Bawah Umur - December 14, 2024
- UNICEF Desak Perlindungan Terhadap Anak-Anak di Jalur Gaza - December 14, 2024
- Invasi Israel Kembali Tewaskan 30 Warga Gaza, Korban Menjadi 44.835 Orang - December 13, 2024