JAKARTA – Transgender Isa Zega menuai sorotan publik setelah vidionya viral di media sosial karena nekat menunaikan ibadah umrah dengan mengenakan hijab dan pakaian wanita. 

Ketua MUI Bidang Fatwa Prof KH Asrorun Ni’am Sholeh menyampaikan, tindakan yang dilakukan oleh Isa Zega tersebut melanggar aturan agama dan membuat Isa Zega berdosa. 

Kiai yang akrab disapa Prof Ni’am itu menjelaskan, aspek ibadah umrah antara laki-laki dan perempuan jelas berbeda. Untuk laki-laki, pakaian ihram yang dikenakannya tidak dijahit. 

“Jika dia mengenakan pakaian berjahit, maka dia melanggar aturan ihram yang memiliki konsekuensi hukum. Sementara perempuan tidak dilarang mengenakan pakaian berjahit. Ini adalah aturan yang bersifat prinsip,” katanya dilansir dari mui.or.id, Selasa (26/11/2024). 

Guru Besar Bidang Ilmu Fikih UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menekankan, meskipun Isa Zega telah mengubah status gendernya, tetapi Isa Zega tetap harus mengikuti ketentuan yang dikhususkan untuk laki-laki saat melaksanakan ibadah umrah, yakni sesuai dengan hukum Islam. 

Lebih lanjut, Pengasuh Pondok Pesantren An-Nahdlah Depok Jawa Barat ini menjelaskan, dalam syariat Islam, laki-laki dilarang menyerupai perempuan, apalagi mengubah alat kelaminnya. Hal ini hukumnya haram dan dapat mendatangkan dosa. 

“Islam mengakui perbedaan antara laki-laki dan perempuan, yang berpengaruh pada hukum yang berlaku. Jika seseorang laki-laki berprilaku seperti perempuan atau mengganti kelamin, itu tidak dibenarkan dan dianggap dosa,” ungkapnya. 

Prof Ni’am menegaskan, hukum yang berlaku bagi yang mengubah alat kelaminnya tetap berdasarkan jenis kelamin asalnya. Apabila dia laki-laki, maka kewajibannya tetap sesuai dengan ketentuan laki-laki, termasuk dalam shalat dan aurat. 

Ketua MUI Bidang Fatwa ini mengimbau agar semua pihak mematuhi aturan agama yang membedakan kewajiban laki-laki dan perempuan dalam ibadah umrah atau haji. 

“Pelaksanaan umrah adalah bagian dari ibadah yang memiliki syarat dan rukunnya. Aturan untuk laki-laki dan perempuan berbeda. Oleh karena itu, apa yang dilakukan Isa Zega dengan mengikuti aturan perempuan dalam umrah adalah salah dan berdosa,” kata dia. (Red)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *