JAKARTA – Untuk membangun desa-desa di wilayah Provinsi Banten agar semakin meningkat perekonomian masyarakat, Pemerintah Daerah setempat menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Hal itu ditandai dengan adanya kesepakatan bersama antara kedua belah pihak.
UGM digandeng Provinsi Banten untuk mengembangkan desa agar ekonomi masyarakat pedesaan meningkat. UGM diharapkan dapat membawa program-program pemberdayaan yang telah diterapkan pada masyarakat pedesaan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ke Provinsi Banten.
M Tranggono, Pejabat Sekretaris Daerah Provinsi Banten, menjelaskan UGM telah berhasil mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Yogyakarta. Upaya tersebut telah menghasilkan desa mandiri melalui pengembangan pariwisata atau Desa Wisata yang dapat meningkatkan perekonomian warga.
“Banten punya potensi yang sama dengan Yogyakarta. Banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan dan harapannya ada pemikiran dari UGM yang bisa terapkan di Banten,” kata Tranggrono saat menerima kunjungan Rombongan Senat Akademik (SA) UGM di Kantor Sekda Provinsi Banten, pekan ini.
Adapun rombongan UGM terdiri Ketua Senat Akademik, Prof Dr Sulistiowati, SH, MHum; Sekretaris Dr Ir Endy Suwondo, DEA; Ketua Komisi II SA UGM, Prof Dr Suratman, MSc; Sekretaris Komisi II SA UGM, Prof Ir Tarcicius Yoyok Wahyu Subroto, MEng, PhD, IPU; dan Direktur Pengabdian Kepada Masyarakat UGM, Dr dr Rustamadji MKes.
Potensi lain, lanjut Tranggono, perdagangan karbon. Banten memiliki hutan bakau atau mangrove yang potensial untuk menghasilkan kredit karbon. Potensi ini dapat ditransaksikan ke tingkat global dalam mendukung pencapaian target penurunan emisi global.
Pemprov Banten terus berupaya rehabilitasi kawasan hutan bakau untuk mendukung penurunan emisi, mencegah abrasi, serta degradasi ekosistem. Namun upaya ini dinilainya belum optimal. Karena itu, Tranggono berharap kedepan UGM mampu membantu upaya rehabilitasi mangrove secara merata. “Kami juga memiliki isu terkait peningkatan dan pengembangan SDM (sumber daya manusia ),” kata Tranggono sebagaimana dilansir dari republika.co.id.
Tranggono berharap kehadiran perguruan tinggi, dalam hal ini UGM mampu memberikan warna bagi pembangunan dan pengembangan Provinsi Banten. Tranggono juga berharap setelah pertemuan ini ada tindak lanjut seperti Focus Group Discussion (FGD) lebih mendalam untuk membahas isu-isu strategis di Banten. Selanjutnya disepakati dalam memorandum of understanding (MoU) serta perjanjian kerja sama.
Sementara Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Pengabdian Masyarakat dan Alumni UGM, Dr Arie Sudjito, SSos, MSi mengatakan UGM memiliki komitmen kuat untuk terus bermitra dengan berbagai pihak dalam upaya mengatasi berbagai persoalan bangsa. “Kami menyambut baik kolaborasi dengan Provinsi Banten. Karena kolaborasi itu sangat diperlukan. Sebelumnya pengembangan kerja sama telah dilaksanakan melalui Kabupaten Serang,” kata Arie Sudjito.
Arie menambahkan kunci kerjasama adalah bagaimana kolaborasi dijabarkan di beberapa aspek mampu membantu menstimulasi tumbuhnya kebijakan-kebijakan strategis di Banten. Menurutnya Provinsi Banten memiliki potensi yang luar biasa besar dan bisa dikembangkan melalui kolaborasi.
“Potensi di Banten luar biasa dan butuh sentuhan kolaborasi. Kalau mau mengembangkan desa, UGM memiliki dosen dan mahasiswa yang bisa digerakkan dalam kerangka pengembangan itu termasuk kerja sama dalam mendorong transformasi,” kata Arie. (Red)
- Israel Serbu Rumah Sakit di Tepi Barat - December 5, 2024
- Timnas Putri Indonesia Juara Piala AFF 2024 Setelah Hajar Kamboja 3-1 - December 5, 2024
- MUI: Kiai yang Goblok-goblokin Orang Jualan itu Tanda tak Belajar Etika - December 4, 2024