SEJAK digulirkannya wacana penundaan Pemilu 2024 oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang kemudian diamini oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, berbagai penolakan dari elemen-elemen masyarakat pun terus bergulir.
Ada yang menolak karena penundaan tersebut jelas-jelas sudah melanggar konstitusi. Ada pula yang menolak karena dengan adanya penundaan pemilu akan membuat kegaduhan di masyarakat.
Dan, masih banyak lagi komentar-komentar lainnya, yang intinya menolak Pemilu 2024 ditunda. Bahkan dalam berbagai survei menunjukkan bahwa rakyat Indonesia menolak penundaan pemilu.
Sejatinya, keinginan untuk menunda pemilu tersebut untuk kepentingan apa dan untuk kepentingan siapa. Hal ini menjadi pertanyaan besar di benak masyarakat.
Apakah dengan penundaan pemilu tersebut akan membuat rakyat semakin sejahtera, ataukah dengan penundaan pemilu tersebut akan membuat bangsa Indonesia semakin terpecah-belah yang akhirnya akan menimbulkan konflik berkepanjangan. Kemudian yang pada akhirnya justru membuat rakyat Indonesia semakin terpuruk. Sehingga bukannya menjadi semakin makmur dan sejahtera.
Beberapa politisi kini menyuarakan penundaan Pemilu 2024. Wacana penundaan itu pun mendapat reaksi beragam. Bahkan, di kalangan partai politik saja ada yang setuju, ada yang diam, ada yang masih ingin mempelajari, dan ada yang belum bersuara. Jadi sesama kolega politisi ataupun parpol masih berbeda pendapat.
Daripada menguras dan menghabiskan energi membicarakan penundaan pemilu, lebih baik para politisi kita yang terhormat yang duduk di Senayan dan pejabat pemerintahan yang berkuasa saat ini sibuk mendiskusikan bagaimana caranya mengurus persoalan minyak goreng.
Daripada sibuk membicarakan soal-soal politik, bagaimana kalau mulai sibuk membicarakan persoalan ekonomi yang terus mendera rakyat. Hal ini jauh lebih populer dan senantiasa akan ditunggu-tunggu oleh rakyat.
Mari kita menyibukkan diri untuk membicarakan bagaimana caranya mensejahterakan dan memakmurkan rakyat Indonesia yang jumlahnya ratusan juta jiwa. Hal ini jauh lebih bermanfaat buat rakyat menuju masa depan yang lebih baik.
Mudah-mudahan para politisi, para pejabat, dan para pemangku kepentingan lebih mendengarkan dan mengedepankan kepentingan rakyat. Sehingga Indonesia menjadi negara yang makmur dan sejahtera. (Red/ilustrasi: suara.com)
- PBB Tegaskan Israel Harus Segera Angkat Kaki dari Palestina - September 19, 2024
- Tiga Calon Rektor Universitas Indonesia Periode 2024-2029 - September 18, 2024
- Betulkah Habbatus Sauda Obat Segala Penyakit? - September 18, 2024