CITAYAM FASHION WEEK yang tadinya hanya sekadar lenggak-lenggok anak-anak muda tanggung yang berasal dari Citayam, Bojong, dan Depok kini mulai bergeser. Kreatifitas yang tadinya lebih dikenal kehebohannya melalui geliat SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong, dan Depok) ini perlahan-lahan mulai diambil sebagian kalangan untuk komoditas politik dan bisnis.

Fenomena Citayam Fashion Week seharusnya dibiarkan begitu saja mengisi ruang dan waktu. Biarkan anak-anak muda tersebut berkreasi dan berinovasi sesuai dengan keinginan hari nurani mereka. Sehingga tidak perlu merambah sebagai bagian dari kepentingan sekelompok atau segelintir karena pada akhirnya yang akan muncul sudah pasti intrik-intrik.

Apabila fenomena ini menjadi komoditas politik dan bisnis, maka akan sangat disayangkan, sekaligus memalukan. Sebab niat murni yang sudah terpatri dalam benak dan hati anak-anak muda tersebut akan terkotori dan ternodai. Biarkan mereka yang mengelola dan mengorganisasi diri mereka sendiri. Tidak usah dicampur-campuri. Apalagi sampai diorganisir sedemikian rupa untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

Karena semua sudah mahfum, kalau ada suatu ide atau gagasan yang diaktualisasikan dalam bentuk hasil karya atau kreatifitas, yang kemudian menjadi booming atau mendapat perhatian masyarakat atau publik yang sangat besar dan luas, maka pasti saja ada pihak-pihak yang akan mengambil keuntungan dari fenomena tersebut. Pada akhirnya, nanti sudah pasti bisa ditebak yang akan muncul konflik-konflik internal di antara anak-anak muda tersebut.

Buntutnya, Fenomena Citayam Fashion Week pun hanya tinggal nama dan legenda. Karena sudah tidak ada lagi keserasian hati nurani di dalamnya. Masyarakat pun akan begitu cepat menghilangkan Citayam Fashion Week dalam benak pikiran dan ingatan mereka. Karena sudah biasa terjadi sesuatu fenomena yang begitu cepat melangit dan membumi akan cepat pula terkubur.

Kreatifitas anak-anak muda Citayam, Bojong, dan Depok adalah kehidupan mereka yang harus didukung secara moril, bukan secara materil melalui politik dan bisnis. Masyarakat cukup mendukungnya secara moril dan membiarkan mereka berkreasi hingga pada akhirnya secara alami hilang dari kehidupan mereka ketika ada pergeseran nilai dalam diri mereka sendiri.

Biarkanlah Citayam Fashion Week menjadi ide kreatif yang akan memotivasi seluruh anak-anak bangsa di negeri ini. Biarkanlah waktu yang akan menjawab Citayam Fashion Week. Biarkanlah Citayam Fashion Week menjadi sebuah legenda yang kelak akan mewarnai perjalanan bangsa ini. Biarkanlah Citayam Fashion Week menjadi cerita panjang dari negeri ini. Biarkanlah Citayam Fashion Week kelak menjadi warisan yang terindah bagi anak cucu bangsa dan negeri ini. (Red)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *